Minggu, 20 Agustus 2023 – 09:34 WIB
MALANG – Semua orang tak menyangka di sebuah dusun terpencil di Kota Batu mampu membuat produk turunan susu yaitu keju mozarella hingga menembus pasar Jawa dan Bali dengan omzet ratusan juta.
Baca Juga :
4 Strategi PAN Majukan UMKM Guna Tingkatkan Perekonomian
Keju yang diberi merek Chizzu tersebut merupakan produk Koperasi Margo Makmur Mandiri yang berada di RT 4 RW 10, Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji.
Nampak di sebuah bangunan berukuran kurang lebih 5×10 meter persegi, lima pekerja sibuk mengolah susu menjadi keju mozarella. Ruang-ruang di sana juga tersusun rapi serta cukup bersih. Tak semua orang diperbolehkan masuk saat pengolahan, sebab tempatnya harus steril agar tidak mengganggu prosesnya.
Baca Juga :
Gandeng Personil JKT48, Shopee Live Erigo Raup Rp5 Miliar dalam Waktu Kurang dari 10 Menit!
Proses pengolahan susu menjadi keju mozarella.
Pengelola Keju Mozarella, Koperasi Margo Makmur Mandiri, Dapin Narendra mengatakan jika pihaknya sudah mulai memproduksi keju setahun lalu. Produknya pun sudah terkirim mulai Jawa-Bali dengan omzet ratusan juta setiap bulannya.
Baca Juga :
Ratusan Pelaku UMKM di Bekasi Ikuti Penyuluhan Sertifikasi Halal dan Penerbitan NIB
“Sudah setahun kita produksi susu, dan alhamdulillah produk kami diterima di pasaran karena memiliki cita rasa berbeda yaitu lebih gurih. Mulai Jawa seperti Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Malang, Surabaya, dan Bali. Tercatat omzet pun pernah mencapai Rp300 juta, tapi kalau rata-rata per bulan minimal Rp200 juta,” katanya, Sabtu 19 Agustus 2023.
Dirinya pun menceritakan proses mengolah susu menjadi keju mozarella. Pertama bahan utama susu masuk ke mesin ‘cheese fat’. Suhu susu dinaikkan menjadi 30 derajat dan ditambah bahan pengasam (asam organik) untuk menurunkan Ph susu.
Halaman Selanjutnya
“Kemudian juga ditambah bahan penggumpal agar susu secara optimal menggumpal seperti jelly. Proses selanjutnya, setelah menggumpal dihancurkan dengan cara dicacah menggunakan pisau untuk mempercepat proses pengendapan,” tuturnya.
Quoted From Many Source