Selasa, 15 Agustus 2023 – 14:07 WIB
Sydney – Polisi Australia, pada Selasa 15 Agustus 2023, menuntut seorang pria setelah diduga mengaku membawa bahan peledak dalam penerbangan Malaysia Airlines dari Sydney ke Kuala Lumpur yang memaksanya untuk kembali ke Sydney.
Pria itu, berumur 45 tahun, dituntut karena membuat pernyataan palsu mengenai ancaman untuk merusak pesawat dan tidak menuruti instruksi keselamatan awak kabin, kata Polisi Federal Australia dalam pernyataannya. Pelanggaran itu terancam oleh hukuman maksimal 10 tahun penjara dan denda sebesar 15.000 dolar Australia (Rp149,7 juta).
Penerbangan MH122 meninggalkan Sydney pada Senin sore menuju Malaysia dan kembali ke Sydney sekitar tiga jam kemudian setelah penumpang “diduga menjadi gangguan” di penerbangan itu, kata polisi.
Baca Juga :
Kim Jong Un dan Putin Saling Bersurat, Ini Isi Suratnya
Polisi Australia bersiaga.
Penumpang dan awak pesawat dievakuasi dari pesawat segera setelah dinyatakan aman dan pria tersebut ditahan tanpa insiden. Dia dijadwalkan untuk hadir di persidangan pada Selasa.
Polisi tidak memberikan keterangan mengenai kewarganegaraan pria tersebut meski menyatakan ia merupakan warga kota Canberra.
Sebanyak 32 penerbangan domestik dibatalkan dan penerbangan domestik lain ditunda hingga 90 menit akibat insiden itu, kata Bandara Sydney. Namun tidak ada pembatalan penerbangan internasional. (Ant/Antara)
Baca Juga :
ODGJ di Bulukumba Ngamuk, 2 Polisi dan Kades Ditebas Parang

Inggris Cegat Pesawat Pengebom Rusia yang Lintasi Skotlandia Utara
Jet Typhoon Inggris diterbangkan dari RAF Lossiemouth, salah satu dari dua stasiun Peringatan Reaksi Cepat Angkatan Udara Inggris, untuk mencegat pesawat pengebom Rusia.
VIVA.co.id
15 Agustus 2023
Quoted From Many Source