Senin, 7 Agustus 2023 – 21:07 WIB
VIVA Tekno – Tuku mengaku ikut bertanggung jawab atas banyaknya sampah plastik. Mereka pun memiliki harapan agar 100 persen bisa menggunakan plastik daur ulang demi melestarikan lingkungan.
Baca Juga :
Jangan Kebanyakan Minum Kopi, Ini Efek Negatif Kafein pada Tubuh
“Bukan hanya dari badan gelasnya, tapi juga sedotannya. Meski ada perdebatan di interal mengenai ini, tapi kita tetap fokus dengan tujuan kita,” kata Chief of Experience Officer Tuku Astrella Siahaya di Jakarta, Senin, 7 Agustus 2023.
Astrella juga mengaku telah menerima kritik terkait desain dari tutup gelas yang mudah terbuka. Tapi dia menjelaskan tim sudah memikirkan terkait desain dan pasti ada hal-hal yang dikorbankan.
Baca Juga :
Viral Gunung Sampah Setinggi 50 M di Bali Jadi Sorotan Bule, Kok Bisa?
“Udah dipikirin sebenarnya, pasti ada yang dikorbanin. Aku juga sedih, tapi kita fokus tujuan besarnya adalah kita ikut bertanggung jawab apa yang kita lakukan karena terlalu banyak sampah plastik dari grab n go-nya Tuku. Jadi kita fokus ke ramah lingkungan,” jelasnya.
Perusahaan saat ini tengah memikirkan sisi mana yang akan diperbaiki, seperti bagaimana membuat sedotan jadi lebih tajam. Hal ini perlu diperhatikan mengingat ilustrasinya yang sudah hilang, sehingga kualitasnya perlu ditingkatkan.
Baca Juga :
Terpopuler: Wanita Meninggal Terlalu Banyak Minum Air, Zodiak Selalu Cemas dalam Hidup
Chief of Experience Officer Tuku, Astrella Siahaya.
Bicara soal penjualan, Tuku mengaku masih dominan di ranah offline karena format mereka yang merupakan coffee shop. Meski begitu mereka mencoba untuk menstandarkan experience menjadi online maupun offline agar seamless.
Halaman Selanjutnya
“Awalnya Tuku hanya fokus berjualan di toko. Kami dulu belum memanfaatkan platform digital karena budaya ngopi saat itu (sebelum pandemi Covid-19) adalah datang ke warung atau kafe kopi untuk menikmati langsung di tempat atau takeaway,” imbuhnya.
Quoted From Many Source